https://www.jurnalbima.id/index.php/desmed/issue/feed Desain Media 2025-09-22T11:53:42+07:00 Topan Dewa Gugat topan.dg@poltekbima.ac.id Open Journal Systems https://www.jurnalbima.id/index.php/desmed/article/view/298 Studi Visual Naratif terhadap Nilai Sosial dalam Film Animasi sebagai Media Refleksi Sosial: Kontekstualisasi pada Film Animasi Jumbo 2025-08-28T13:17:49+07:00 Arief Yulianto Bima r.ariefyulianto@gmail.com Febrianto Saptodewo febrianto.saptodewo@gmail.com Vickrie Ardy vcryardy09@gmail.com <p>. Film animasi tidak hanya hadir sebagai bentuk hiburan semata, tetapi juga memiliki potensi sebagai media refleksi sosial yang efektif. Penelitian ini mengangkat film animasi lokal berjudul Jumbo sebagai objek kajian, mengingat film ini memuat representasi nilai-nilai sosial seperti empati, gotong royong, dan solidaritas masyarakat Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana narasi visual dalam film Jumbo menyampaikan pesan sosial tersebut, serta bagaimana elemen desain komunikasi visual mendukung penyampaian pesan tersebut. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif dan pendekatan semiotika Roland Barthes serta analisis struktur naratif Todorov, penelitian ini menemukan bahwa film Jumbo secara efektif menyampaikan kritik sosial melalui simbolisasi visual tokoh, ruang, dan konflik yang dekat dengan kehidupan masyarakat urban. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan visual storytelling dalam animasi mampu menjadi media reflektif dan edukatif, serta memperkuat identitas budaya lokal Indonesia.</p> 2025-04-28T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Desain Media https://www.jurnalbima.id/index.php/desmed/article/view/299 Peran Google Veo dalam Meredefinisi Model Produksi Video dan Peran Tenaga Profesional di Industri Periklanan. 2025-08-28T13:19:36+07:00 Topan Dewa Gugat Bima topan.dewa@mncu.ac.id Vickrie Ardy vcryardy09@gmail.com <p>Kemunculan AI generatif video seperti Google Veo bukan sekadar inovasi teknologi, melainkan sebuah gelombang disrupsi yang membentuk ulang lanskap industri periklanan. Penelitian ini menganalisis secara mendalam bagaimana teknologi ini mentransformasi model produksi iklan video dan, yang lebih penting, peran para profesional kreatif di dalamnya. Melalui pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus, penelitian ini menggali pengalaman para praktisi—dari level strategis hingga eksekutor—lewat wawancara mendalam untuk menangkap nuansa perubahan secara holistik. Hasilnya menunjukkan sebuah pergeseran seismik. Alur kerja linier yang kaku kini digantikan oleh proses kreatif yang cair dan eksperimental. Terjadi perombakan hierarki keahlian, di mana nilai seorang profesional tidak lagi terletak pada kemahiran teknis, melainkan pada kualitas ide dan ‘rasa’ estetika sebagai arsitek visi bagi AI. Fenomena demokratisasi ini juga memicu fragmentasi industri, sambil melahirkan dilema mendalam antara pencarian efisiensi dan kebutuhan akan otentisitas yang manusiawi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa di era otomasi visual, teknologi AI secara paradoksal justru menguatkan nilai ide, visi, dan cerita unik—menjadikan esensi kemanusiaan sebagai aset kreatif yang paling tak tergantikan.</p> 2025-04-28T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Desain Media https://www.jurnalbima.id/index.php/desmed/article/view/305 Analisis Dampak Festival Bung Hatta sebagai Instrumen Pembangunan Ekonomi Kreatif dan Penguatan Identitas Budaya di Kota Bukittinggi 2025-09-22T11:53:42+07:00 Yudha Wibisono admin@jurnalbima.id Veggy Andika Pratama admin@jurnalbima.id Wendo Afriyoma Pratama admin@jurnalbima.id <p>Festival Bung Hatta, yang lebih dikenal sebagai Event Hari Ulang Tahun Bung Hatta adalah agenda tahunan strategis yang diselenggarakan oleh Pengusaha Profesional Nahdliyin Kota Bukittinggi. Festival ini memiliki misi ganda: memperingati dan meneladani sosok Proklamator Bung Hatta sekaligus menjadi motor penggerak pariwisata dan ekonomi kreatif. Penelitian ini mengadopsi pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur untuk menganalisis dampak multifaset dari penyelenggaraan Festival Bung Hatta. Hasil analisis menunjukkan bahwa festival ini memberikan dampak ekonomi yang signifikan melalui pemberdayaan ratusan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), sebuah praktik yang sejalan dengan konsep ekonomi kerakyatan Bung Hatta. Di aspek sosial-budaya, festival berfungsi sebagai wahana vital untuk pelestarian dan promosi kebudayaan Minangkabau serta penguatan kohesi sosial. Lebih jauh, festival ini secara inheren merelevansikan dan menyebarluaskan nilai-nilai kebangsaan yang diusung oleh Bung Hatta, seperti integritas, nasionalisme, dan pendidikan.</p> <p>Keberhasilan Festival Bung Hatta masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) Kemenparekraf memperkuat posisinya sebagai acara berskala nasional yang efektif dalam mengintegrasikan pembangunan ekonomi, penguatan identitas budaya, dan edukasi nilai-nilai luhur bangsa</p> 2025-08-28T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Desain Media